23.44
Alif Radio Dakwah Lampung
No comments
Ketika
seseorang merasa jengkel terhadap temannya dan tidak mampu membalas dendam, maka
ia akan mendengkinya. Hatinya akan mendidih setiap kali namanya disebut-sebut.
Ia pun lantas hasud dan mengangankan segala keburukan bagi orang tersebut. Jika
sudah demikian, berarti ia sudah masuk ke dalam lingkaran setan kesediha, menuju
pergolakan amarah dan penghancurannya, untuk kembali merasa jengkel, lalu
dengki, lantas hasud, dst.
Jadi, berhentilah
marah dan tenangkanlah diri Ukhti.
Dalam
berbagai kesempatan seringkali istilah marah, iri, dan dengki dibahas secara
panjang lebar. Selain kesemuanya sebagai penyakit
hati, ada salah satu lagi penyakit hati yang sering muncul tanpa disadari.
Penyakit ini bernama hasud. Hasud seperti marah, iri, dan dengki juga bermula
dari lingkaran setan kesedihan.
Apakah
Hasud Itu?
Pernahkah suatu ketika Ukhti
mendengar berita baik yang diterima oleh teman kita lantas kemudian merasa
bersedih dan berharap kenikmatan yang ia peroleh segeran raib. Itulah
hasud.
Sayyid Quthb menjelaskan, Hasud adalah
reaksi psikologis terhadap nikmat Allah atas sebagian hamba-Nya disertai harapan
keraibannya (dari tangan orang tersebut), baik si penghasud menindaklanjuti
reaksi ini dengan upaya riil untuk menghilangkan nikmat tersebut ataupun hanya
sebatas reaksi psikologis semata. Hasud adalah
kejahatan yang harus dimohonkan suaka dan perlindungan Allah dari segala ekses
buruknya.
Abu Hamid Al-Ghazali mengatakan,
“Ingat, hasud memang hanya terjadi pada urusan kenikmatan, namun
kompetisi/persaingan juga bisa disebut hasud”.
Mengapa Hasud Haram?
Pada
hakikatnya, hasud adalah ketidakpuasan terhadap Qadha Allah dan kemarahan atas
pengutamaan Allah terhadap satu hamba atas hamba yang lain. Ini adalah perilaku
orang munafik.
”Jika kamu memperoleh
kebaikan, niscaya mereka bersedih hati, tetapi jika kamu mendapat bencana,
mereka bergembira karenanya. Jika kamu
bersabar dan bertakwa, niscaya tipu daya mereka sedikitpun tidak mendatangkan
kemudharatan kepadamu. Sesungguhnya Allah mengetahui segala apa yang mereka
kerjakan.” (Q.S. Ali Imran, 3:120)
Bergembira saat seseorang ditimpa musibah adalh keburukan sejenis
syamaatah, dan ia adalah saudara sekandung hasud. Orang yang hasud adalah orang
yang memusuhi nikmat Allah, marah dengan keputusan Qadha-Nya, dan tidak puas
dengan bagian yang telah Dia bagikandi antara
hamba-hamba-Nya.
Peringatan Khusus Kaum
Wanita
”Dan janganlah kamu iri hati
terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari
sebahagian yang lain.”(Q.S. An-Nisa,
4:32)
Dikisahkan beberapa wanita berseru, “Andai saja kita laki-laki,
tentu kita bisa ikut berjuang sebagaimana mereka berjuang dan kita pun bisa ikut
berperang di jalan Allah…”. Ayat diatas pun turun dan melarang kaum wanita untuk
berangan-angan menjadi laki-laki (agar bisa mencicipi keutamaan yang diberikan
Allah kepada mereka).
Hasud Yang
Halal
Rasulullah SAW bersabda, “Dilarang
hasud(iri) kecuali pada dua orang: Laki-laki yang dikarunai oleh Allah
(kemampuan membaca) Al-Quran lalu ia membacanya siang dan malam, dan laki-laki
yang dikaruniai kekayaan oleh Allah, lalu ia menginfakkannya siang dan
malam.”(H.R.Al-Bukhari)
Obat Penyembuh
Hasud
Hasud bukanlah kezaliman yang harus
dilepaskan, sebab ia merupakan musibah antara kamu dan Allah SWT. Akan tetapi
yang harus kamu hindari ialah perbuatan-perbuatan yang bersumber darinya. Dan
karena hasud termasuk penyakit hati, maka penyakit ini dapat diatasi dengan dua
cara :
1. Ilmu
Orang alim adalah orang yang tidak hasud pada orang yang lebih
tinggi dan tidak melecehkan orang yang lebih rendah (tingkat
keilmuannya).Ada sebuah
pandangan cerdas tentang hasud yang dikemukakan oleh Muhammad bin Sirin, salah
seorang tokoh tabi’in. Ia mengatakan,
”Aku tidak pernah hasud pada seorang
pun dalam masalah duniawi, sebab jika ia termasuk penghuni surga, bagaimana
mungkin aku menghasudinya atas masalah keduniaan sementara ia begitu remeh di
surga? Pun jika ia termasuk penghuni neraka, bagaimana aku mau menghasudinya
atas masalah keduniaan sementara ia bakal ke neraka?”
Termasuk obat oenawar hasud adalah dengan melihat pahala
orang-orang yang memiliki hati yang bersih dari penyakit
ini.
2. Amal
Dengan amal proses pengurungan hasud bisa berjalan dengan
sempurna. Caranya, cobalah semaksimal mungkin melakukan hal yang berlawanan
dengan segala sesuatu yang menjadi konsekuensi rasa hasud, entah itu berupa
ucapan maupun perbuatan. Langkah awalnya adalah dengan menggemari apa yang ada
di sisi Allah (pahala dab surga).
Hasud
adalah senjata makan tuan, sebab ia menghasilkan berbagai mudarat keduniaan
maupun mudaratkeagamaan…
Disadur dari
“Manajemen Diri Muslimah”, Buku 2
karangan Dr.Akram Ridha
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Berbagi ke Facebook
0 komentar:
Posting Komentar