Kamis, 12 April 2012

Tatkala Bumi Berguncang & Air Melanda





Hatipun tersentak tak bergeming. bumi digetarkan, air ditumpahkan dari langit dan lautan, dataran diratakan. Ada apa dengan bumi ini!?. Mereka (bumi, langit dan lautan) berkhidmat mentaati perintah Tuhannya Alloh Ta'ala, sebagai cobaan, sebagai peringatan bagi penduduk bumi ini. Tua renta, muda belia, laki-laki, wanita, yang sakit, yang sehat, sipil, polisi sampai tentara, dari penjahat sampai pejabat, dari pendosa sampai alim agama. Hanya dalam sekali hentakan. Sebagai cobaan bagi mereka yang ditinggalkan, sebagai peringatan bagi mereka yang menyaksikan. Allah mempunyai banyak cara untuk mengambil apa yang memang menjadi milik-Nya. Kapanpun Dia mau, siapapun yang Dia inginkan. Tidaklah keadaan kita melainkan hanya menanti giliran. Dan ketika saat itu terjadi, tak ada satu makhlukpun yang dapat lari dari ketentuan-Nya.

Tidak ada seorangpun yang tahu di bumi mana dia akan mati. Sebagaimana tak ada seorangpun yang tahu kemana dia akan kembali. ke neraka tempat siksaan tiada henti? Atau ke surga dalam kenikmatan abadi?

Masa lalu sudah tak akan pernah kembali. Masa depan juga terlalu tak pasti. Hanya hari ini...saat ini....yang masih kita miliki. Semoga Alloh memberikan kesabaran bagi kita dan memberikan ganti yang lebih baik dari yang telah hilang. Semoga Alloh mengampuni semua orang islam yang masih hidup ataupun yang telah tiada.

Saat ini kaum muslimin banyak sekali mendapatkan musibah, mulai dari pembunuhan, pembantaian, hingga gempa bumi yang melanda mulai dari Aceh sampai ke Yogayakarta. Gelombang tsunami yang dasyat pun berlangsung di beberapa daerah, yang telah memakan korban jiwa yang banyak. Innalillahi wainna ilaihi rojiun.

Sebagai saudara sesama muslim kita patut prihatin atas musibah tersebut. Mari, kita menghadapi musuibah ini dengan penuh kesabaran dan bertawakal kepada Allah. Sungguh, Allah ta’ala telah menetapkan takdir dan ajal seluruh makhluk-Nya, mengatur dan menentukan segala amal perbuatan serta tindak-tanduk mereka.
Lalu Alloh membagi-bagikan rezeki dan harta duniawi kepada mereka. Alloh menciptakan kehidupan dan kematian sebagai ujian, siapa di antara mereka yang terbaik amalannya. Alloh juga menjadikan iman terhadap qadha dan takdir-Nya sebagai salah satu rukun iman. Setiap sesuatu yang bergerak atau berdiam di langit dan di bumi, pasti menuruti kehendak dan keinginan Allah Ta’ala.

Lebih jauh lagi, dunia ini sarat dengan kesulitan dan kesusahan; diciptakan secara fitrah untuk dipenuhi dengan beban dan ancaman, aral rintangan serta berbagai cobaan. Tak ubahnya dingin dan panas, yang memang harus dirasakan oleh para hamba-Nya. Allah Ta’ala berfirman, yang artinya: “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. .” (QS. Al-Baqarah: 155)

Berbagai musibah diatas adalah batu ujian, untuk menentukan siapa di antara hamba-Nya yang benar dan yang salah. Allah Ta’ala berfirman, yang artinya: “Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi?”
(QS. Al-Ankabut: 2)

Jiwa manusia itu hanya dapat menjadi suci, setelah ditempa. Ujian dan cobaan, akan memperlihatkan kesejatian seseorang. Ibnul Jauzi mengungkapkan:  “Orang yang ingin mendapatkan keselamatan dan kesejahteraan abadi tanpa ujian dan cobaan, berarti ia belum mengenal ajaran Islam dan tidak mengenal arti pasrah diri kepada Allah.”

Setiap orang pasti akan merasakan susah, mukmin maupun kafir dimanapun dia berada. Hidup ini memang dibangun di atas berbagai kesulitan dan marabahaya. Maka janganlah seseorang membayangkan bahwa dirinya akan terbebas dari kesusahan dan cobaan.

Cobaan adalah lawan dari tujuan dan memang bertentangan dengan angan-angan dan kesenangan menikmati kelezatan hidup. Setiap orang pasti merasakannya, walau dengan ukuran yang berbeda, sedikit atau banyak. Seorang mukmin diberi ujian sebagai tempaan baginya, bukan siksaan. Terkadang cobaan itu ada dalam kesenangan, terkadang juga ada dalam kesusahan. Allah Ta’ala berfirman, yang artinya: “Dan Kami coba mereka dengan (nikmat) yang baik-baik dan (bencana) yang buruk-buruk, agar mereka kembali (kepada kebenaran…” (QS. Al-A’raaf: 168)

Allah tidak pernah menahan sesuatu untukmu, wahai orang yang tertimpa musibah, melainkan karena Allah akan memberimu sesuatu yang lain. Allah hanya mengujimu, untuk memberikan keselamatan kepadamu. Allah hanya memberimu cobaan, untuk membersihkan dirimu. Selama masih ada umur, rezeki pasti akan datang. Allah Ta’ala berfirman, yang artinya: “Tidak ada yang melata di bumi ini melainkan rezekinya ada di sisi Allah.” (QS. Huud: 6)

Saad bin Abi Waqqash mengungkapkan: “Aku pernah bertanya, “Wahai Rasulullah! Siapakah orang yang paling berat cobaannya?” Beliau menjawab: “Para nabi, kemudian orang-orang shalih, kemudian yang sesudah mereka secara berurut menurut tingkat keshalih-annya. Seseorang akan diberi ujian sesuai dengan kadar agamanya. Bila ia kuat, akan ditambah cobaan baginya. Kalau ia lemah dalam agamanya, akan diringkankan cobaan baginya. Seorang mukmin akan tetap diberi cobaan, sampai ia berjalan di muka bumi ini tanpa dosa sedikitpun.” (HR: Al-Bukhari).

Ingatlah wahai saudaraku, Allah tidaklah menghancurkan sebuah umat, kecuali di dalamnya banyak terdapat pelaku maksiat dan sedikit pelaku ketaatan. Dan, adakalanya kemaksiatan yang dilakukan oleh seserang dapat menghancurkan umat seluruhnya, sebagaimana Allah telah menghancukran kaum Tsamud, karena salah seorang dari mreka telah membunuh unta yang dilarang dibunuh. Begitu pula yang terjadi pada Bani Israel, mereka ditimpa musibah penyakit pes yang menyebar karena sebagainnya terjerumus ke dalam perzinaan. Allah Ta’ala berfirman tentang kehancuran umat, yang artinya: "Maka, masing-masing (mereka itu) Kami siksa disebabkan dosanya, maka di antara mereka ada yang Kami timpakan kepadanya hujan batu kerikil dan di antara mereka ada yang ditimpa suara keras yang mengguntur, dan di antara mereka ada yang kami benamkan ke dalam bumi, dan di antara mereka ada yang kami tenggelamkan, dan Allah sekali-kali tidak hendak menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang mengainaya dirinya." (QS. Al-Ankabut: 40)

Mari kita bantu saudara-saudara kita dengan sekuat kemampuan kita, baik dengan menyumbangkan sebagian harta kita,  ataupun mendoakan agar mereka senantiasa diberikan kekuatan, ketabahan serta kesabaran. Amin

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India