00.14
Alif Radio Dakwah Lampung
No comments
Rasulullah
bersabda, "Para wanita yang berpakaian tetapi (pada hakikatnya)
telanjang, lenggak-lengkok, kepala mereka seperti punuk unta, mereka
tidak akan masuk surga dan tiada mencium semerbak harumnya (HR. Abu
Daud) Rasulullah bersabda, "Tidak diterima sholat wanita dewasa kecuali
yang memakai khimar (jilbab) (HR. Ahmad, Abu Daud, Tirmidzi, bn Majah)
Penelitian
ilmiah kontemporer telah menemukan bahwasannya perempuan yang tidak
berjilbab atau berpakaian tetapi ketat, atau transparan maka ia akan
mengalami berbagai penyakit kanker ganas di sekujur anggota tubuhnya
yang terbuka, apa lagi gadis ataupun putri-putri yang mengenakan pakaian
ketat-ketat. Majalah kedokteran Inggris melansir hasil penelitian
ilmiah ini dengan mengutip beberapa fakta, diantaranya bahwasanya kanker
ganas milanoma pada usia dini, dan semakin bertambah dan menyebar
sampai di kaki. Dan sebab utama penyakit kanker ganas ini adalah pakaian
ketat yang dikenakan oleh putri-putri di terik matahari, dalam waktu
yang panjang setelah bertahun-tahun. Dan kaos kaki nilon yang mereka
kenakan tidak sedikitpun bermanfaat didalam menjaga kaki mereka dari
kanker ganas. Dan sungguh Majalah kedokteran Inggris tersebut telah pun
telah melakukan polling tentang penyakitmilanoma ini, dan seolah keadaan
mereka mirip dengan keadaan orang-orang pendurhaka (orang-orang kafir
Arab) yang di da'wahi oleh Rasulullah. Tentang hal ini Allah berfirman:
"Dan
ingatlah ketika mereka katakan: Ya Allah andai hal ini (Al-Qur'an)
adalah benar dari sisimu maka hujanilah kami dengan batu dari langit
atau datangkanlah kepada kami azab yang pedih" ( Q.S. Al-Anfaal:32)
Dan
sungguh telah datang azab yang pedih ataupun yang lebihringan dari hal
itu, yaitu kanker ganas, dimana kanker itu adalah seganas-ganasnya
kanker dari berbagai kanker. Dan penyakit ini merupakan akibat dari
sengatan matahari yang mengandung ultraviolet dalam waktu yang panjang
disekujur pakaian yang ketat, pakaian pantai (yang biasa dipakai
orang-orang kafir ketika di pantai dan berjemur di sana) yang mereka
kenakan. Dan penyakit ini terkadang mengenai seluruh tubuh dan dengan
kadar yang berbeda-beda. Yang muncul pertama kali adalah seperti bulatan
berwarna hitam agak lebar. Dan terkadang berupa bulatan kecil saja,
kebanyakan di daerah kaki atau betis, dan terkadang di daerah sekitar
mata; kemudian menyebar ke seluruh bagian tubuh disertai pertumbuhan di
daerah-daerah yang biasa terlihat, pertautan limpa (daerah di atas
paha), dan menyerang darah, dan menetap di hati serta merusaknya.
Terkadang
juga menetap di sekujur tubuh, diantaranya: tulang, dan bagian dalam
dada dan perut karena adanya dua ginjal, sampai menyebabkan air kencing
berwarna hitam karena rusaknya ginjal akibat serangan penyakit kanker
ganas ini. Dan terkadang juga menyerang janin di dalam rahim ibu yang
sedang mengandung. Orang yang menderita kanker ganas ini tidak akan
hidup lama, sebagaimana obat luka sebagai kesempatan untuk sembuh untuk
semua jenis kanker (selain kanker ganas ini), dimana obat-obatan ini
belum bisa mengobati kanker ganas ini.
Dari sini, kita
mengetahui hikmah yang agung anatomi tubuh manusia di dalam perspektif
Islam tentang perempuan-perempuan yang melanggar batas-batas syari'at.
yaitu bahwa model pakaian perempuan yang benar adalah yang menutupi
seluruh tubuhnya, tidak ketat, tidak transparan, kecuali wajah dan
telapak tangan. Dan sungguh semakin jelaslah bahwa pakaian yang
sederhana dan sopan adalah upaya preventif yang paling bagus agar tidak
terkena "adzab dunia" seperti penyakit tersebut di atas, apalagi adzab
akhirat yang jauh lebih dahsyat dan pedih. Kemudian, apakah setelah
adanya kesaksian dari ilmu pengetahuan kontemporer ini -padahal sudah
ada penegasan hukum syari'at yang bijak sejak 14 abad silam- kita akan
tetap tidak berpakaian yang baik (jilbab), bahkan malah tetap
bertabarruj???
( Sumber: Al-I'jaaz Al-Ilmiy fii Al-Islam wa Al-Sunnah Al-Nabawiyah, Oleh: Muhammad Kamil Abd Al-Shomad )
Posted in: MUSLIMAH
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Berbagi ke Facebook
0 komentar:
Posting Komentar