Jumat, 16 Maret 2012

Di Kala Hati Merindukan si Dia

 
 **************************************************************
 
Rasulullah SAW bersabda:
“Ya Allah, sungguh aku benar-benar memohon kepada-Mu untuk mencintai-Mu dan mencintai orang-orang yang mencintai-Mu serta melakukan sesuatu yang dapat menyampaikan aku untuk dapat mencintai-Mu. Ya Allah, jadikanlah cintaku kepada-Mu itu yang lebih kucintai daripada cintaku pada diriku sendiri, keluargaku, dan air dingin (di kala kehausan di padang pasir) sekalipun.” (HR. Tirmidzi)
Tak  bisa  disangkal,  manusia  akan  selalu  bersentuhan  dengan  cinta.  Sementara  kecintaan memberikan buah kerinduan. Orang yang mencinta akan rindu kepada orang yang dicintainya. Kerinduan  kepada  kekasih,  seringkali  membekaskan  duka.  Karena  sudah  tahu  bahwa pacaran bukanlah jalan yang halal untuk ditempuh, maka nikahlah satu-satunya yang jadi pilihan. Padahal si pria belum mampu memberi nafkah lahir. Wanita pun masih muda dan dituntut oleh orang tua untuk menyelesaikan  sekolah  atau  meraih  gelar.  Akhirnya,  karena  tidak  kesampaian  untuk  nikah,  maka pacaran  terselubung  sebagai  jalan  keluar  karena  tidak  kuat  menahan  rasa  rindu  pada  si  dia.  Lewat chatting, inbox FB atau sms jadi jalur alternatif.
Inilah  yang  dialami  pemuda  masa  kini.  Mungkin  juga  dialami  para  aktivis  dakwah.  Agar  dikira  tidak melalui  pacaran,  maka sms  dan  chatting  yang  jadi  pilihan.  Seharusnya  rasa  rindu  ini  bisa  dipendam dengan  melakukan  beberapa  kiat  yang  akan  kami  utarakan. Semoga  Allah  senantiasa  memberi taufiq kepada kita.
Adapun terapi-terapi yang insya Allah manjur yang perlu digunakan di kala hati sedang kangen atau ngebet bertemu dengannya adalah:
1. Banyak Memohon pada Allah
Setiap do’a yang kita panjatkan pasti akan bermanfaat. Boleh jadi do’a tersebut segera dikabulkan oleh  Allah.  Boleh  jadi  sebagai  simpanan  di  akhirat. Boleh jadi dengan do’a kita tadi, Allah akan menghilangkan kejelekan yang semisal.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Tidaklah  seorang  muslim  memanjatkan  do’a  pada  Allah  selama (isinya)  tidak  mengandung  dosa  dan memutuskan  silaturahmi  (antar  kerabat,  pen)  melainkan  Allah  akan  beri  padanya  tiga  hal:  Allah akan segera mengabulkan do’anya, Allah akan menyimpannya baginya di akhirat kelak, dan Allah akan menghindarkan darinya kejelekan yang semisal.”
(HR. Ahmad)
2.Me-manage Pandangan
Pandangan yang berulang-ulang adalah pemantik terbesar yang menyalakan api hingga terbakarlah api dengan kerinduan. Orang yang memandang dengan sepintas saja jarang yang mendapatkan rasa kasmaran.  Namun  pandangan  yang  berulang-ulanglah  yang  merupakan  biang  kehancuran.
Oleh karena  itu,  Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan  kita  untuk  menundukkan  pandangan agar hati ini tetap terjaga. Dari Jarir bin Abdillah, beliau mengatakan, “Aku bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang pandangan yang cuma selintas (tidak sengaja). Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kepadaku agar aku segera memalingkan pandanganku.” Tiga faedah dari menundukkan pandangan telah disebutkan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah.
“Pertama:  Akan  merasakan  manis  dan  lezatnya  iman.  Barang siapa
meninggalkan  sesuatu  karena Allah, Dia akan memberi
ganti dengan yang lebih baik. Kedua: Akan memberi cahaya
pada hati dan akan memiliki firasat yang begitu cemerlang.
Ketiga: Akan lebih menguatkan hati.”
3. Lebih Giat Menyibukkan Diri
Dalam  situasi  kosong  kegiatan  biasanya  seseorang  lebih  mudah  untuk  berangan-angan memikirkan  orang yang ia cintai. Dalam keadaan sibuk luar biasa berbagai pikiran tersebut mudah untuk lenyap begitu saja.  Oleh  karena  itu,  untuk  memangkas  kerinduan  seseorang  hendaknya  menyibukkan  diri  dengan hal-hal yang bermanfaat baik untuk dunia atau akhirat.
Hakikat dari rasa rindu adalah kesibukan hati yang  kosong.  Di  kala  sepi  sendiri,  tanpa  aktivitas  muncullah  bayangan  sang  kekasih,  wajah,  gerak-gerik,  dan  segala  yang  berkaitan  dengannya.  Seluruhnya  hanya  sekedar  bayangan  dan  khayalan yang berakhir dengan kesedihan diri. Tiada manfaatnya sedikit pun bagi kehidupan kita.
Ibnul Qayyim menyebutkan nasehat seorang sufi yang ditujukan pada Imam Asy- Syafi’i. Ia berkata,
“Jika  dirimu tidak  tersibukkan  dengan  hal-hal  yang  baik  (haq),
pasti  akan  tersibukkan  dengan  hal-hal
yang sia-sia (batil).”
4. Berusaha untuk Ikhlas dalam Beribadah
Ikhlas adalah obat manjur penyakit rindu. Jika seseorang benar-benar ikhlas menghadapkan diri pada Allah,  maka  Allah  akan  menolongnya  dari  penyakit  rindu  dengan  cara  yang  tak  pernah  terbetik  di hati  sebelumnya.  Cinta  pada  Allah  dan  nikmat  dalam  beribadah  akan  mengalahkan  cinta-cinta lainnya. Hati yang tidak ikhlas akan selalu diombang-ambingkan nafsu,keinginan, tuntutan serta cinta yang memabukkan.  Keadaannya  tak  beda  dengan  sepotong  ranting  yang  meliuk  ke  sana  kemari mengikuti arah angin.
5. Menghindari Nyanyian dan Film Percintaan
Nyanyian dan film-film percintaan memiliki andil besar untuk mengobarkan  kerinduan pada orang yang dicintai. Apalagi jika nyanyian tersebut dikemas dengan mengharu biru, mendayu-dayu tentu akan menggetarkan hati orang yang sedang ditimpa kerinduan. Akibatnya rasa rindu kepadanya semakin memuncak, berbagai angan-angan  yang  menyimpang  pun  terbetik dalam  hati dan  pikiran.
Bila demikian, sudah layak jika nyanyian dan tontonan seperti ini dan secara umum  ditinggalkan. Demi keselamatan dan kejernihan hati. Sehingga sempat diungkapkan oleh beberapa ulama nyanyian adalah mantera-mantera zina.
6. Bayangkan Kekurangan si Dia
Ingatlah  selalu,  orang  yang  engkau  rindukan  bukanlah  pribadi  yang  sempurna.  Ia  sangat  banyak kekurangan,  sehingga  tidak  layak  untuk  dipuja,  disanjung  atau  senantiasa  dirindukan.  Orang  yang dirindukan sebenarnya tidak seperti yang dikhayalkan dalam lamuman. Kita bisa menghukumi sesuatu dengan timbangan keadilan sedangkan orang yang sedang kasmaran tengah  dikuasai  oleh  hawa  nafsunya  sehingga  tak  dapat  bersikap dengan  adil.  Kecintaannya menutupi seluruh aib yang dimiliki oleh pasangannya. Para ahli hikmah berkata,
“Mata yang diliputi oleh hawa nafsu akan menjadi buta.”
nikah
7. Menikah
Barang siapa yang memiliki kemampuan, maka segeralah untuk menikah guna memadamkan rasa rindu yang ada. Karena nikah telah mencukupkan  segala  kebutuhan  jiwa di samping dalam nikah akan ditemui banyak keberkahan.

“Wahai  para  pemuda, barangsiapa  yang telah mampu
maka  menikahlah.  Karena  itu  lebih  akan menundukkan
pandangan  dan  lebih  menjaga  kemaluan.
Barangsiapa  yang  belum  mampu,  maka berpuasalah
karena puasa itu bagai obat pengekang baginya.” (HR. Bukhari)

Sumber: Rumaysho.com

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India