*****************************************************
Sepucuk Surat buat Akhi
Akhi, untuk kesekian kalinya kita bercakap-cakap. Walaupun tidak saling bertatap muka, walaupun isi pembicaraannya tidak melewati batas2 kewajaran, tapi hati merasakan sesuatu.
Sejujurnya, dihati ini ana menolak. Ana takut dibalik niat baik kita tsb (Insya Allah), syeitan selalu menanti kelengahan kita. Ana takut, yang semula niat suci hanya untuk minta keridhoan Allah SWT, tercemari oleh nafsu-nafsu dunia. Dibalik percakapan-percakapan tsb, timbul rasa senang.
Syeitan sudah memasang perangkapnya di hati ini. Ana takut hati yang semula ikhlas, menjadi timbul penyakit-penyakit hati. Sedangkan Allah telah berfirman:
"Dan janganlah kamu dekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu
perbuatan yang keji dan suatu yang buruk." (Al-Isra:32)
Mungkin antum bisa menjaga hati antum. Tapi ana? Ana butuh perjuangan keras agar jangan sampai terjatuh untuk ke dua kalinya. Padahal ana sudah meminta antum agar bisa membicarakan persoalan melalui email. Dengan email, hanya pokok persoalan saja yang tertuang, Tidak ada senda gurau, kalaupun ada mungkin hanya sebuah simbol senyum. Awalnya, antum terima saran ana ini. Selanjutnya mungkin antum lupa pesan ana tsb. Ana hanya bisa bersuudzan, karena hanya alternatif 'lupa' itu saja yang bisa ana temukan. Karena ana teringat akan sepotong kalimat:
"Berikan penafsiran terbaik ttg apa yang engkau dengar, dan apa yang diucapkan saudaramu, sampai engkau menghabiskan semua kemungkinan dalam arah itu."
Kelak, bila masa tsb telah tiba, semuanya milik antum. Yang dulunya diharamkan oleh Allah, menjadi halal bagi antum. Tetapi tunggulah untuk beberapa saat. Sebentar lagi. Selama menunggu, ada kesempatan untuk menata hati. Melalui suatu ikatan, Allah memberikan banyak keindahan & kemuliaan.
Sungguh, sulit sekali bagi ana untuk menatanya lagi.
Akhi, ana mohon periksalah hati ini. Sudahkan niat diikhlaskan hanya untuk mendapatkan ridho Allah? Atau karena ada yang lain? Karena kekecewaan terhadap seseorang atau lingkungan yang tidak sesuai dengan harapan? Allah Maha Pengampun akh, menangislah mohon ampunan apabila niat tsb sudah berubah kejalannya syeitan. Istighfar akhi.
Afwan akhi, bukan maksud ana menjerumuskan antum ke jalan syeitan. Ana juga ber-istighfar dan mohon ampun ke Yang Maha Besar AmpunanNya dan Maha Pedih siksaanNya atas kesalahan yang tidak ana sadari ini.
Wassalamu'alaikum warohmatulah hiwabarokatuh,
0 komentar:
Posting Komentar